Profil
Mengenal Sosok KH. Siradj tidak akan terpisahkan sosok KH. Mukhlasin
beliu berdua adalah tokoh dikabupaten Magelang yang berkontribusi baik
dalam pembangunan masyarakat lebih-lebih dalam pendidikan, beliu berdua
adalah menantu KH. Sirodj (Mbah Romo Agung) yang berasal dari Tegalrejo
Magelang dari pasangan KH. Abdurrohman dan ibu Nyai …..
KH. Siradj dan KH. Mukhlasin merupakan dua pendiri Pondok Pesantren
Sirojul Mukhlasin (Pondok Baru) yang saat ini diasuh oleh KH. Mukhlisun
(putra dari KH. Mukhlasin), pada perjalananya Pondok Baru atau atau
Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin yang diasuh oleh beliu berdua, namun
setelah KH. Mukhlasin meninggal dunia diteruskan oleh KH. Siradj, dan
kemudian dilanjutkan oleh KH. Mukhlisun.
KH. Siradj merupakan salah satu menantu dari KH. Sirodj (Mbah Romo
Agung), KH. Siradj menikahi putri bungsu KH. Sirodj (mbah Romo Agung)
yaitu Ibu Umamah, dari pernikahan kedua tersebut mendapatkan lima
keturunan yaitu KH. Minanurrohman Anshori (pengasuh Pesantren Sirojul
Mukhlasin II), Rodloh (alm) mantan dosen UNS, Cholisoh Mahfudhoh, SE,
KH. Khalim, dan Agus Abil Fadhol.
KH. Siradj merupakan tokoh Kyai yang dikenal di wiliyaha kedu
terlebih di Magelang dengan seorang tokoh kyai alim yang bisa ber
birokrasi dan berperan penting dalam memajukan pendidikan, baik
pendidikan formal (umum) terlebih pendidikan pesantren, terbukti KH.
Sirad membuat beberapa Yayasan di magelang, salah satunya adalah Yayasan
Amal Jariyah atau lebih dikenal dengan seburan YAJRI pada tahun 1960an.
KH. Siradj meninggal dunia pada tahun 70-an pada saat itu dua
diantara lembaga yang di dirikanya yaitu Pondok Pesantren Sirojul
Mukhlasin/Pondok Baru yang diasuh oleh KH. Mukhlisun dan Yayasan Amal
Jariyah (YAJRI) yang pada saat berdirinya bergerak pada pendidikan
formal yaitu Mu’alimin Mu’alimat 6 tahun yang pada akhirnya berubah nama
menjadi dua lembaga yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Yajri dan Madrasah
Aliyah (MA) Yajri.
Perjalanan Yayasan Amal Jariyah setelah sepeninggalnya sang tokoh
pendiri yaitu KH. Siradj di teruskan oleh putra sepupunya yaitu KH.
Mukhlisun, namun karna beliu dengan segala urusanya dan kepentingan
beliu berlahan mengundurkan diri, hingga yayasan yang bergerak di
lembaga pendidikan formal tersebut mengalami penurunan yang sangat,
LAHIRNYA PESANTREN SIROJUL MUKHLASIN II
Disaat transisi Yayasan dan dua lembaga dibawahnya KH. Minanurrohman
Anshori setelah selesai dari pesantren Al Anwar, Sarang Rembang, membuat
suatu trobosan setelah mendapat restu dari beberapa keluarga dan tokoh
Payaman salah satunya adalah KH. Sabikun, beliu KH. Minanurrohman
Anshori pada tahun 1992 ikut terlibat dalam pengurusan yayasan yang
notabenya para pendiri semua sudah non aktif dan beberapa sudah
meninggal dunia, beliu mendirikan satu lembaga non-formal di bawah
Yayasan Amal Jariyah yaitu Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin II.
Berdirinya pesantren tersebut membuat lembaga formal MTs dan MA Yajri
yang sedianya mengalami penurunan jumlah siswa, dengan berdirinya
pesantren tersebut bukan hanya siswa/santri yang datang dari lokal
Magelang namun dari beberapa kota, bahkan provinsi luar jawa tengah,
hingga pada saat ini jumlah santri sekitar 700 santri, dengan 15
rombongan belajar untuk tingkat MTs dan 14 rombongan belajar untuk
tingkat MA yang terdiri dari dua jurusan (IPA dan IPS), dengan jumlah
tenaga guru dan karyawan 75 guru.
Jenjang Pendidikan
Untuk meningkatkan kompetensi santri-siswa, lembaga ini berinovasi
dengan menggunakan kurikulum dan system pembalajaran sebagai berikut ;
- Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional madrasah dengan mengkombinasikan kurikulum pesantren
- Sitem belajar sorogan dan system klasikal
- Intensifikasi keilmuan Al-qur’an (dibawah bimbingan pengasuh
pesantren), Hadits, Fiqh, bahasa dan MAFIKIB (matematika, Fisika, Kimia,
Biologi)
- Pengkajian Kitab harian yang dilaksanakan pada waktu kegiatan formal, sore dan malam
- Kegiatan pengajian Bulan Romadhon
- Pilihan program IPA dan IPS untuk tingkat MA/SLTA
- Pelatihan Pengembangan diri : Khitobah, leadership melalui BESS
(Badan Eksekutif Siswa/Santri) dan kemasyarakatan di lingkungan
Pesantren dan Madrasah
- Penilaian kegiatan belajar terperinci sesuai materi SK/KD yang
diajarkan secara online dan bias diakses oleh orang tua/wali dan
santri-sisw
Untuk lebih memantapkan keilmuan siswa-santri yang berasal dari
SD/MI, diharapkan dapat melaksanakan pendidikan dan pembelajaran di
lembaga ini selama 6 (enam) tahun, untuk jenjang MTs dan MA, hal ini
dilakukan disamping membantu orang tua/wali santri-siswa dalam membentuk
putra putrinya dalam mengaplikasikan niat Tholabul ‘ilmi, juga karena
kurikulum pembelajaran yang disampaikan adalah berjenjang dan
berkelanjutan dari kelas 1 (VII.MTs) sampai dengan kelas 6 (XII.MA).
Ekstrakurikuler
fi, praktek mengajar, bahtsul masa’il diniyah, mading (majalah dinding), training khitobah, Jum’at bersih, olahraga, bimbingan pelajaran umum, kursus komputer, menjahit dan lain-lain
Fasilitas
masjid, asrama putra dan putri terpisah, koperasi, kantor, gedung-gedung sekolah dan madrasah, perguruan tinggi, lapangan serbaguna, perpustakaan, gudang, mck, sarana olahraga, lab komputer, lab bahasa asing, parkir mobil dan motor.