Profil
Pesantren Sarang, adalah pesantren yang ada di Sarang. Entah bagaimana asbabul wurudnya,
nama pesantren selalu lebih lekat dengan daerahnya ketimbang "nama
resmi" lembaganya. Malah acap kali orang menyebutkan pesantren dengan
nama Kyainya, misalnya Pondoke Mbah Maimun Sarang, atau Pondoke Mbah Kholil Rembang
dan seterusnya. Sampai sekarang, orang lebih menyebut pondok Lirboyo,
misalnya, karena berada di Lirboyo atau pondok Ploso, karena berada di
Ploso. Tak berbeda pula dengan pondok Sarang.
Jika menilik letak geografisnya, tentu tidak ada yang menarik di
sini. Kompleks Pesantren adalah tanah yang gersang, bangunannya juga
tidak terlalu istimewa. Namun jangan salah sangka, Sarang adalah media
semai bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dari rahim pondok Sarang,
beriatus-ratus tokoh agama mengenyam "pahit-getirnya" memburu
pengetahuan.
Tidak salah jika Sarang kemudian dibutuhkan masyarakat. Sekian ribu
santri berjubel dan hilir mudik memburu tempat pengajian. Beribu-ribu
mulut selalu komat-kamit menghapalkan materi pelajaran. Hari-hari di
Sarang tidak akan pernah bisa dibatasi oleh putaran jarum jam.
Info Unggulan
Menpera Resmikan Rusunawa Pesantren Al Anwar Rembang
REMBANG, JAWA TENGAH-Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) H Djan Faridz
meresmikan pemanfaatan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pondok
Pesantren Al Anwar 3 di Sarang , Rembang, Jawa Tengah, Jum'at (7/9).
Adanya peresmian Rusunawa untuk Ponpes tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kualitas hidup serta pendidikan para santri yang menuntut
ilmu di tempat tersebut.
"Pembangunan Rusunawa untuk Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang Rembang
oleh Kemenpera merupakan wujud nyata perhatian pemerintah dan Presiden
untuk dunia pendidikan dan umat Islam di Indonesia," ujar Menpera Djan
Faridz saat memberikan sambutan sebelum menandatangani prasasti
peresmian.
Pada penandatanganan prasasti tersebut, tampak hadir Menteri Agama
Suryadharma Ali dan Pimpinan Ponpes Al Anwar, Sarang, Rembang, KH
Maimoen Zubair mendampingi Menpera H. Djan Faridz. Selain itu juga Staf
Khusus Menpera Bidang Peran Serta Masyarakat Ison Basyuni dan Bupati
Rembang M Salim, Ketua Komisi IV DPR RI Romahourmuziy, Anggota Komisi IV
Saifullah Tamliha, anggota Komisi V Arwani Tomafi, Muspida, tokoh
masyarakat, pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren di sekitar Rembang.
Menurut Menpera Djan Faridz, keberadaan Ponpes sudah sangat mengakar
kuat di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, Ponpes selain menjadi
lembaga pendidikan dan juga telah menjadi lembaga sosial sebagai tempat
bersosialisasi antara santri dan masyarakat sekitar.
Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah Ponpes di Indonesia terus
mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2008 jumlahnya hanya 21.500
pondok, maka pada pertengahan tahun 2011 lembaga pendidikan tersebut
telah mencapai lebih dari 25.000 Ponpes.
"Jumlah santri yang belajar di Ponpes sekitar 3,6 juta. Tentunya
keberadaan Rusunawa sebagai tempat asrama para santri dan menuntut ilmu
sangat dibutuhkan," katanya.
Kemenpera, imbuh Djan Faridz, akan terus berupaya meningkatkan jumlah
bantuan Rusunawa untuk Ponpes-ponpes diseluruh Indonesia. Untuk itu,
dirinya berharap dukungan dan doa-doa dari para kyai dan pimpinan Ponpes
agar program tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Jenjang Pendidikan
LP Ma’arif NU
Pada perkembangan selanjutnya, di bawah naungan LP Ma’arif NU, pada
15 september 2003 PP Al-Anwar juga mendirikan pendidikan formal, yakni
MTs (Madrasah Tsanawiyah) Al-Anwar. Tujuan yang mendasar dari
didirikannya MTs tersebut tidak hanya untuk mempelajari ilmu–ilmu umum
saja, tapi juga ilmu agama dengan memasukkan pelajaran salaf guna
memberikan bekal para muridnya untuk memperoleh keseimbangan antara
Imtaq dan Iptek, sehingga pada akhirnya tujuan akhir kebahagian dunia
akhirat dapat dicapai.
MTs Al-Anwar
Tahun 2006 MTs Al-Anwar telah meluluskan sekitar 121 siswa. Dan saat
ini MTs Al-Anwar memiliki siswa 247 orang dari kelas 1 sampai dengan
kelas 3. Sampai saat ini MTs Al-Anwar terus berusaha untuk berbenah diri
untuk selalu mensukseskan apa yang dikehendaki Syaikhina dengan selalu
pro aktif dalam segala aspek demi tercapainya tujuan tersebut.
Madrasah Aliyah Al-Anwar
Tidak berhenti sampai disitu, pada 21 September 2006 Ponpes Al-Anwar
juga membuka Madrasah Aliyah Al-Anwar yang pada tahun pertama, jumlah
siswanya sebanyak 74 orang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas putra
45 siswa dan 29 siswi.
Namun meskipun demikian, konsep Salaf yang diusung oleh Program
pendidikan berbasis formal ini sangat kental dan memang menjadi satu
harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Hal inilah yang membuat
Al-Anwar berbeda dengan lembaga pendidikan formal Lainnya, yang memang
menjadi agenda utama dari didirikannya MTs–MA Al-Anwar Sarang ini. Dan
juga nantinya menurut rencana akan juga didirikan program pendidikan
lanjutan setingkat perguruan tinggi.
Ekstrakurikuler
1. Pramuka
2. PMR
3. Silat,
4. Marawis, Nasyid,
5. Sepakbola,
6. Qiroah Al-Qur-an, Simakan,
7. Marching Band
Fasilitas
Kamar Santri 106,Kamar mandi 15, Kolam wudlu 4, WC 15, Sumber Air , Sumur 7 , Komputer ,Perpustakaan, 2 Ruang Tamu, Poskestren, Laboratorium, Kantin, Aula, Koprasi, Diesel