Profile
Pondok Pesantren ini diberi nama dengan nama Pondok Pesantren Babussalam yang diambil dari kata Bahasa arab “Baabun’ yang berarti pintu dan “Assalam’ yang berarti kedamaian atau keselamatan. Hal ini barang kali karena pondok ini berada dipintu gerbang dusun Kalibening sebelah timur, yang berdekatan dengan Pendopo Agung Kerajaan Mojopahit
Dengan didirikannya bangunan tersebut santri selalu bertambah banyak, maka secara resmi didirikanlah Pondok Pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren “Babussalam” pada tanggal 24 April 1971 M, dengan dihadiri oleh tokoh masyarakat, Kepala Desa beserta Pamongnya (Perangkat Desa) yang diresmikan oleh Pemerintah dalam hal ini adalah Kepala Kantor Urusan Agama Kec. Mojoagung Kab. Jombang yaitu Bapak A. A. Syibani .
Jenjang Pendidikan
Pondok Pesantren Babussalam dipegang sepenuhnya oleh Pengurus Yayasan Pon. Pes. Babussalam, agar kegiatan pengajian di Pondok lebih berkembang dan Lebih berkualitas, biar tidak campur dengan kegiatan formalnya. Dan sejak itu pula lembaga Pendidikan ini dinamakan dengan lembaga Pendidikan “YAYASAN PONDOK PESANTREN BABUSSALAM’’ yang mengelola atau mencentral semua kegiatan Pendidikan dilembaga ini mulai dari yang Non Formal seperti Tahfidhul Qur an, Madrasah Diniyah, Jam’iyatul Qurro’ Wal Huffadz, Pengajian Kitab Kuning (Sorogan dan weton) dan TPQ, dan yang Formal Seperti: Taman Kanak–kanak (TK/ RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Babussalam (STAIB).
Hari demi hari perkembangan pendidikan ini berkembang semakin pesat, baik Fasilitas atau kwalitasnya. Kata Pepatah “Maksud hati ingin rasanya memeluk gunung tapi apalah daya tangan tak sampai“ keadaan ini membuat kita cemas, karena sejak putra–putri KH. M. Yazid Nur berkumpul semua ikut membantu beban beliau, keadan/ Kesehatan KH. M. Yazid Nur semakin berkurang, semua kegiatan yang semula beliau tangani sendiri, kini beliau limpahkan kepada putra–putrinya, karena keadaanlah yang tidak memungkinkan, akan tetapi kesemangatan beliau tetap berkobar–kobar, rasanya ingin sekali mendampingi putra–putrinya dalam melaksanakan Amanat besar dari Allah SWT, untuk malanjutkan terus Perjuangannya, tapi apalah daya, Taqdir tidak bisa kita elak kembali, Kesehatan beliau sejak lima tahun belakangan ini, selalu menghalangi kegiatan beliau, tetapi beliau terima dengan sabar dan Tawakkal, dan keadan ini semakin hari semakin Kritis, inilah yang menyusahkan Semua para santri dan Lapisan Masyarakat sekitar, terutama pada Putra–Putrinya, seandainya Beliau tidak ada, rasanya putra–putri beliau dan segenap para santri dan lapisan Masyarakat belum siap untuk ditinggalkan, tapi apalah kata kita, Tuhanlah yang menentukan semua ini, akhirnya tepatnya pada hari Rabu Wage tanggal 14 Maret 2001 M/ 18 Dzul hijjah 1421 H. Alloh telah memanggil KH. M. Yazid Nur, untuk mengahadap Ilahi, dengan meninggalkan satu istri dan empat anak, dua orang Putra, yaitu: M. Salmanuddin Yazid dan Sa’durrohim Yazid, dan dua orang putri, yaitu: Nurul Yatimah Yazid dan Nurul Yaminah Yazid, dan empat menantu yaitu: K. M. Shofari Rohman, Muhadjirin, Ema Ervina dan Siti Maslikhah.
Ekstrakurikuler
Seni baca Al Qur’an, kajian kitab kuning, pramuka, silat, PMR, Kaligrafi, praktek mengajar, bahtsul masa’il diniyah, mading (majalah dinding), training khitobah, Jum’at bersih, olahraga, bimbingan pelajaran umum, kursus komputer, menjahit dan lain-lain
Fasilitas
Masjid, asrama putra dan putri terpisah, koperasi, kantor, gedung-gedung sekolah dan madrasah, taman, perguruan tinggi, lapangan serbaguna, gudang, mck, lab komputer, lab bahasa asing, parkir mobil dan motor.