Profil
KH. Djunaidi Asymuni berasal dari desa Nampereh Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan pulau Madura, setelah menuntut ilmu di beberapa Pondok Pesntren, beliau diserahi memimpin Pesantren yang didirikan oleh ayahnya, namun sayang sekali Pesantren tersebut terpaksa ditinggalkan, sebab disamping memimpin Pesantren beliau juga memimpin tentara Sabilillah bersama – sama dengan almarhum KH. Zaini Mun’im Paiton Probolinggo, karena tentara sabilillah dan TNI di Pamekasan tidak mampu mempertahankan diri dari serangan Belanda pada agresi Militer 1, maka beliau berupaya menyelamatkan diri dengan menyeberangi selat madura melalui sebuah pantai kecil di Dusun Pandan Galis Pamekasan manuju daerah Probolinggo dengan menumpang perahu layar milik H. Abdul Latif.
Sesampainya di Probolimggo beliau melanjutkan perjalanannya ke pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Asembagus Situbondo yang pada waktu itu diasuh oleh. KH. R. Syamsul Arifin yang juga masih ada hubungan famili dengan KH. Djunaidi Asymuni. Setelah beberapa hari tinggal di Sukorejo beliau sering mendapatkan isyaroh secercah sinar yang datang dari arah tenggara melalui mimpi – mimpi, kemudian hal tersebut disampaikan kepada kh.r. syamsul arifin guna memohon pengarahan dan petunjuk, setelah mendapat konfirmasi maka beliau disarankan untuk melanjutkan perjalanannya kea rah tenggara sesuai dengan isyarah yang beliau dapatkan. Kemudian bergegaslah beliau meneruskan perjalanannya kea rah tenggara hingga sampai di daerah Genteng Banyuwangi, tepatnya disebuah perkampungan yang masih dipenuhi semak belukar dan terkesan angker.
Disanalah beliau pertama kali membeli sebidang tanah dan mendirikan sebuah bangunan berupa surau kecil yang terbuat dari pohon bambo dan beratapkan daun ilalang, melalui inilah KH. Djunaidi Asymuni mulai berkiprah mengajarkan ilmu agama dan menyeru Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Dalam masa perjuangannya, beliau terus menerus mendapat tekanan, tantangan dan rintangan bahkan kecaman keras selalu datang bertubi – tubi dari masyarakat sekitar yang memang semula mayoritas Taarikush Sholaah ( orang yang meninggalkan sholat ) dan sebagian menjadi penyamun. Mereka mengecam dan merasa terusik ketenangannya dengan kegiatan dan seruan yang beliau jalankan. Sekalipun kecaman dan rintangan selalu menghadang, namun tidak sedikitpun mengurangi semangat beliau untuk menyeru amar ma’ruf nahi munkar, bahkan hal tersebut beliau hadaoi dengan penuh kesabaran dan ketelatenan serta tawakkal kepada allah. Akhirnya beliau berhasil menyadarkan masyarakat sekitar untuk mengamalkan ajaran islam secara benar dan konsekwen dalam kehidupan sehari – hari. Sebagai wujud kesadaran mereka, maka putra – putri mereka dititipkan pada KH. Djunaidi Asymuni untuk di didik dan diberi ajaran ilmu – ilmu agama.
Adanya putra – putri masyarakat sekitar yang mau menuntut ilmu di surau, maka tempat ini menjadi ramai dengan kegiatan keagamaan. Ramainya suasana kegiatan tersebut disebuah tempat yang semula berupa kebun yang sepi dan angker dan akhirnya menjadi kebun yang rejo atau ramai, maka kemudian diabadikan menjadi nama pondok pesantren “ Kebunrejo “ yang dalam bahasa arabnya disebut “ Bustanul Makmur “, disebabkan dengan bertambahnya santri baru dan kondisi surau tidak memungkinkan mak didirikan masjid dan pondok sederhana sebagaitempat atau wadah santri untuk menimba ilmu – ilmu agama, maka berdirinya pesantren tersebut dijadikan hari jadi berdirinya pondok pesantren “ Bustanul Makmur “ Kebunrejo Genteng Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 1 september 1947 Masehi.
Jenjang Pendidikan
Pendidikan formal di yayasan Bustanul Makmur, seperti TK Khodijah 36, MI An – Nidhom dan SDI kebunrejo, MTs Kebunrejo dan SLTP Ma’arif khusus putri, Madrasah Aliyah Kebunrejo dan perguruan tinggi STIT Ibrahimy ( berubah nama menjadi STAI Ibrahimy ).
Ekstrakurikuler
Pramuka, Silat, PBB, PMR, Seni Tari, tilawatil Qur'an, Kajian kitab Kuning, Hadrah, Marawis/Nasyid, Kaligrafi.
Fasilitas
Masjid, asrama putra dan putri terpisah, koperasi, kantor, gedung-gedung sekolah dan madrasah, perguruan tinggi, lapangan serbaguna, gudang, mck, lab komputer, lab bahasa asing, Perpustakaan, parkir mobil dan motor.