Profil
Pada awal tahun 1960an, salah satu putra KH Abdul Madjid yaitu Kiai Qomaruddin mulai merintis kembali sistem belajar mengajar. Beliau sebelumnya menimba ilmu di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Mojo, Kediri dibawah asuhan KH Djazuli Usman. Pada mulanya beliau melakukan pembenahan dengan mendirikan Madrasah Diniyah. Pengajian berbagai kitab ulama salaf (kitab kuning) standar pesantren kembali dilaksanakan.
Guna melengkapi sarana dan prasarana, mulai dibangun gedung madrasah di depan masjid (saat ini: gedung bertingkat tiga). Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan formal maka pada tanggal 1 Januari 1964, didirikan pula Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat Sekolah Dasar (SD) dengan kurikulum Kementerian Agama.
Sepeninggal Kiai Qomaruddin yang wafat pada tahun 1966, pengelolaan pesantren dilanjutkan oleh adik beliau, KH Kholil Madjid.
Pengasuh : KH Kholil Madjid
Pendiri : Kiai Nur Qoiman, Nuriman dan Ya’qub
Jenjang Pendidikan
Jumlah Santri Putra : 1.500
Pendidikan Formal :
1. Madrasah Tarbiyatul Mu’allimin wal Mu’allimat (MTM/madrasah diniyah),
2. Raudlatul Athfal (RA/setingkat Taman Kanak-kanak),
3. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
4. Madrasah Ibtidaiyah (MI/setingkat Sekolah Dasar),
5. Madrasah Tsanawiyah/setingkat Sekolah Menengah Pertama),
6. Madrasah Aliyah (MA/setingkat Sekolah Menengah Atas),
7. Sekolah Menengah Kejuruan 1 (SMK 1),
8. Sekolah Menengah Kejuruan 2 (SMK 2),
Pendidikan Informal :
1. Taman Pendidikan Al-Qur’an.
Pendidikan Nonformal :
1. Tahfidzil Qur’an khusus putri
Program :
1. Panti Asuhan,
Ekstrakurikuler
Seni baca Al Qur’an, Kajian kitab Kuning, Kaligrafi, praktek mengajar, bahtsul masa’il diniyah, mading (majalah dinding), training khitobah, olahraga, bimbingan pelajaran umum, kursus komputer, menjahit, kursusbengkel, silat, dan lain-lain
Fasilitas
Fasilitas Pondok Pesantren : Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamarmandi/wc, klinik kesehatan.